Bali Terkini- Siswa di TK Negeri Semarapura Tengah harus menjalani kegiatan belajar-mengajar di luar kelas. Hal ini terjadi akibat plafon di seluruh bangunan kelas jebol, membuat lingkungan belajar menjadi tidak aman.
Kelompok siswa dari kelas B dikumpulkan di halaman sekolah untuk sementara waktu.
Kepala Sekolah TK Negeri Semarapura Tengah, Komang Nila Nirmala, menyatakan bahwa siswa kemungkinan akan dipulangkan lebih awal.
“Plafon ini sebenarnya sudah lama bermasalah akibat dak yang bocor, sehingga air hujan meresap dan merusak plafon secara bertahap,” jelas Nila.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kerusakan sejak awal Januari 2025, setelah retakan mulai terlihat pada Desember 2024.
Dinas Pendidikan telah menganggarkan perbaikan plafon untuk tahun ini, namun plafon keburu jebol pada Selasa malam (14/1/2025), sekitar pukul 21.00 WITA.
Warga sekitar yang tinggal dekat sekolah melaporkan mendengar suara gemuruh saat kejadian.
“Untungnya kejadian berlangsung malam hari, saat tidak ada siswa di kelas,” ungkap Nila.
Ketua Komite TK Negeri Semarapura Tengah, Yudhi Pasek, menyoroti masalah pada konstruksi bangunan yang menjadi akar permasalahan. Menurutnya, pembangunan sekolah pada 2020 tidak disertai dinding pelindung pada dak.
Setelah diprotes, dinding dibuat asal-asalan tanpa plester atau waterproofing, sehingga air merembes dan membasahi plafon berbahan gipsum yang mudah rusak jika terkena air.
“Seluruh plafon di sekolah ini rawan jebol. Untung kejadiannya malam hari. Kalau saat jam pelajaran, anak-anak bisa jadi korban,” tegas Yudhi.
Ia mendesak agar pemerintah menyelesaikan masalah dari akarnya, bukan sekadar mengganti plavon.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, memastikan bahwa anggaran perbaikan plafon sebesar Rp49 juta telah disiapkan.
Puing-puing plafon yang rusak sudah dibersihkan, sehingga siswa dapat kembali belajar di dalam kelas mulai besok.
“Kami akan segera melaksanakan perbaikan plafon agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Sujana. (dkk)