Tim Basarnas Bali mrlakukan evakuasi medis terhadap salah seorang kru kapal kargo berbendera Hingkong di perairan Tanjung Benoa, Denpasar Bali. Foto/dok.Basarnas Bali
Bali Terkini – Tim dari Basarnas Bali bergulat dengan gelombang pasang dan arus laut cukup saat berusaha melakukan evakuasi medis (medevac)
Salah seorang kru kapal kargo berbendera Hongkong di sekitar perairan Tanjung Benoa, Denpasar, Sabtu (13/4/2024) sekitar pukul 22.00 Wita.
Evakuasi medis terhadap Liang Hongfei (40) warga Cina itu baru berhasil dilakukan sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.
Dan boat Rib 02 milik Basarnas sudah sandar kembali di Pelabuhan Benoa pada Minggu (14/4/2024) pukul 00.40 Wita dini hari. Selanjutnya korban yang menderita serius pada 3 jari tangan kiri dibawa menuju RS Siloam dengan menggunakan kendaraan dari Agen Kapal PT Jakarta LLOYD.
Menurut laporan yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) dari pihak PT. Jakarta LLOYD Benoa, sebagai agen kapal bahwa estimasi waktu kejadian pada pukul 11.00 Wita.
Dimana saat itu kapal berada di posisi 7°10.100’S – 116°28.500’E.
“Kami terima laporan pada pukul 17.00 Wita, diketahui identitasnya atas nama Liang Hongfei usia 40 tahun, kewarganegaraan China yang mengalami cedera serius pada 3 jari tangan kiri,” terang Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya.
Kapal bertuliskan MV Trust Qingdao tersebut bertolak dari Port Hedland Australia hendak menuju Tianjin, China, dengan membawa 21 kru kapal.
“Hasil koordinasi petugas siaga SAR dengan agen kapal disepakati untuk melaksanakan medevac di sekitar Perairan Tanjung Benoa,” imbuh I Nyoman Sidakarya.
Lanjut dia, pukul 22.00 Wita tim SAR gabungan dengan dengan menggunakan RIB 02 Denpasar lepas sandar dari Pelabuhan Benoa menuju titik intercept.
“Koordinasi tetap dilakukan dengan BTS Benoa untuk mengetahui pergerakan dan posisi dari MV Trust Qingdao,” katanya.
Setengah jam berselang RIB 02 Denpasar sudah sandar di posisi lambung kanan kapal dan berkoordinasi untuk penurunan target.
“Tim SAR sempat terkendala alun tinggi dan arus laut kencang sehingga posisi medevac bergeser,” ungkap Sidakarya. Akhirnya pada pukul 00.10 Wita target berhasil dievakuasi. (dii)