Klungkung- Permabudhi Bali akan menggelar Sannipata Waisak 2569 BE/ Tahun 2025 di Ksirarnawa Art Centre Denpasar, Minggu (25/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersatukan umat Budha di Bali, sekaligus bersama-sama merayakan Tri Suci WaisakTerkait acara tersebut, pengurus Permabudhi Bali melakukan audensi sekaligus silaturahmi ke Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet di Puri Den Bencingah, Klungkung.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua Permabudhi Bali, Hery Sudiarto, A.Md, S. H, B.Ed., M.H dan jajaran pengurus serta panitia Sannipata Waisak. Termasuk dihadiri jajaran FKUB Provinsi Bali.
Ketua Panitia Sannipata Waisak, Dr. Nyoman Sri Susilowati SH. M.Kn menjelaskan, Sannipata Waisak bersama digelar untuk merayakan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE/ Tahun 2025.
Serta dengan tujuan mempersatukan umat Budha di seluruh Bali, agar bersatu, rukun, dan damai.”Serta untuk meucapkan raya syukur atas berkah tuhan yang maha esa, untuk kita bersama-sama merayakan Hari Tri Suci Waisak ini,” ujar Dr. Nyoman Sri Susilowati, Jumat (16/5/2025).
Ketua Permabudhi Bali, Hery Sudiarto, A.Md, S. H, B.Ed., M.H mengatkaan, Sannipata Waisak tahun ini mengambil tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Pedamaian Dunia”.
Terlaksana atas antusias umat, yang ingin Sannipata Waisak kembali digelar di Bali pasca Pandemi Covid-19.
“Kegiatan Sannipata Waisak ini baru terlaksnaa setelah covid. sudah lama sekali tidak kami laksanakan perayaan Waisak bersama. Kami ingin kenbali bangkitkan semangat umat Budha di Bali,” jelasnya.
Pada acara Sannipata Waisak nanti, akan dilaksanakan berbagai kegiatan kesenian seperti tari-tarian, paduan suara, angkung, dan drama seni kolosal budhis.
“Kami harap dengan kegiatan ini, memperkuat persatuan, menjalin keharmonisan, dengan cinta kasih dan kebijaksanaan,” harapnya.
Sementara Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet sangat menyambut baik kegiatan tersebut.
Ia berharap kegiatan Sannipata Waisak nanti menjadi mimbar kebersamaan, yang memperkuat toleransi, kebersamaam, dan persaudaraan.
“Kita tunjukan bahwa kita, semua umat bisa berbahagia dan patut berbahagia. Kita tunjukan di Bali, tolerenasi, kebersamaan, persaudaraan masih terjaga dan terawat dnegan baik,” ujar Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet yang juga, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali.
Ia berharap kerukunan umat beragama di Bali selau terjaga, melalui perayaan Hari Suci Waisak.
“Semoga sang Budha memberkati, sehingga semua umat berbahagia,” harapnya. (*)